✿♥ inni Faqiran ila Allah ♥✿

"thabbit Qulubana, Ya Rabb!"

Allah hanya tempat kamu mengadu susah?

bismillah wal hamdulillah.

esok imtihan awal bermula.
tiga madah berderet.
fiqh ibadat II
mabadik tarbiyah
fiqhul qadha wa toriqu isbat

dan masih berbaki
fiqh aiman wa nuzur
usul fiqh II
dan aqidah II yang tak tahu tarikhnya bila.

dalam keserabutan exam, fikiran mula serabut.
rata-rata mahasiswa sedemikian itu mereka rasa.
alangkah ruginya jika ilmu dituntut hanya sekadar merempuh EXAm semata.
pulun habisan menjelang EXAm.

*geleng kepala.*

kepala sendiri yang menggeleng lebih cepat terasa dari kepala yang lain.

lalu pengaplikasian entah terbang hilang ke mana.

teringat kata anak usrah:

kebergantungan pada Allah bukan sahaja pada waktu sempit dan susah, 
bahkan  pada setiap waktu.

kadang kita hanya cari Allah pada waktu susah kita.
walhal di masa lapang dan senang semudah itu kita lupakan Dia.

tidak perlu pergi jauh,
mari kita koreksi,
sehari-hari kita sebagai muslim,
apa kita meneyelak lembaran mashaf dan mengalun kalimahnya dengan sempurna?
lalu hayati bait kalam terjemahannya.

bahasa mudahnya: apa kita membaca Quran di setiap hari yang dilalui?

aku pernah bertanya pada seorang sahabat:

apa benar mengingati Allah itu hatinya tenang?
jawabnya, bisa. 
termaktub dalam mashaf.

aku angguk.
aku terfikir, aplikasi yang bagaimana itu?
berapa ramai mengingati Allah hatinya tenang?
berapa ramai pula membaca Quran dihari-harinya, lalu hati mereka tenang?
setenang dan sebening air.
berapa?


kalau kitalah aktivis Islam, perlu berganda insafnya jika tidak melakukan seperti itu.
hari-hari melaung kalimah perjunagan, reformis, kebangkitan, hurriah dan lain-lain,
lalu di waktu sibukmu itu tiada senggang waktu pun untuk Quran.
malangnya dirimu aktivis pejuang Islam.

 dan aku,
terlebih malang, jika yang disebutkan itu adalah aku!
waiyazubillah.

~Road to Eid Adha,

Mu'tah, Jordan.





0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...